Hadapi dengan senyum

Hadapi dengan senyuman
semua yang terjadi biar terjadi
hadapi dengan tenang jiwa
semua kan baik-baik saja

bila ketetapan Tuhan
sudah ditetapkan tetaplah sudah
tak ada yang bisa merubah
dan takkan bisa berubah

relakanlah saja ini bahwa semua yang terbaik
terbaik untuk kita semua
menyerahlah untuk menang


lagu ini, sungguh sangat banyak memberikan energi positif untukku. Sudah lama, semenjak aku mengenal lagu-lagu Dewa19, aku sudah jatuh cinta pada lagu ini. Terlepas dari perkara sang Ahmad Dhani yang digosipkan termasuk dalam anggota freemasson, itu tidak penting bagiku. Aku hanya mengambil positifnya saja...

ya, bisa dikatakan setiap ada masalah aku selalu mendengarkan lagu ini untuk memicu kembali motivasiku. Memang tidak banyak yang bisa didapatkan dari lagu ini, tidak seperti orang-orang yang menerima wangsit ketika membaca/mendengarkan mantra-mantra aneh, namun lagi-lagi aku hanya mendapatkan energi positif. Setidaknya rasa percaya diriku tumbuh lagi, seenggaknya aku berani menatap dunia lagi, dan yang pasti aku bisa menerima kenyataan hidup...

mungkin jika mencermati keseluruhan lirik lagunya, bisa dikatakan lagu ini menganjurkan untuk pasrah pada keadaan. Perhatikan saja pada bait kedua “bila ketetapan Tuhan sudah ditetapkan tetaplah sudah...” dalam bahasa agama ini disebut menyerah pada takdir. Atau jika ditarik mundur lagi kebelakang pada masa perpecahan pemahaman keagamaan yang disebabkan oleh situasi politik yang tidak menentu pada masa kesenjangan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dan sebelum umat Islam dipimpin oleh daulah bani Umayyah, paham yang menyerah pada takdir seperti ini disebut “Qadariah.” apapun yang ditetapkan oleh tuhan, maka itulah yang harus terjadi, manusia tidak berhak merubahnya.

Terlepas dari apa makna yang terkandung dalam lagu ini aku tidak peduli, yang pasti aku hanya bisa tersenyum lagi, sebab yang selalu terngiang dikepalaku adalah bait pertama dari lagu ini.
Hadapi dengan senyuman
semua yang terjadi biar terjadi
hadapi dengan tenang jiwa
semua kan baik-baik saja


Baciro, Djogdjakarta 22 April 2012

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

jangan lupa tinggalkan komentar ya...trims

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

    Translate


Recent Comments